top of page

Sapi Belgia adalah sapi dengan ciri otot ganda atau "double muscles".  Sapi yang pertama kali dicatat memiliki ciri otot ganda adalah sapi Inggris jenis Durham Shorthorn 200 tahun yang lalu. Dua abad yang lalu, peternak dan akademisi Inggris George Culley pertama kalinya mencatat sapi-sapi di daerah Durham memiliki ciri otot ganda atau "double muscles".



Tertarik dengan ciri sapi Durham Shorthorn, peternak Belgian membeli sapi ini dalam jumlah besar dan mengawinkannya dengan sapi penghasil susu Freisian Holstein pada tahun 1841. Hasilnya adalah sapi yang dinamakan Limon Blue. Belgia masih belum puas dengan hasil kawin silang ini karena dinilai terlalu banyak menyimpan gen sapi Inggris. "Too British", demikian keluhan peternak Belgia.



Pada tahun 1900, Pemerintah Belgia membeli sapi-sapi terbaik dan juara Eksposisi Pertanian Nasional dari daerah Hesbignon, Belgia Selatan. Hasil kawin silang sapi Limon Blue (hasil silangan Durham Shorthorn dengan Freisian Hosltein) dengan sapi-sapi juara dari Hesbignon menghasilkan sapi yang lebih baik dari Durham Shorthorn dari segi pertumbuhan otot ganda atau "double muscle".

Sapi-sapi terbaik dengan ciri "muscular hyperthrophy" dari hasil kawin silang ini kemudian disilangkan dengan sapi-sapi betina terbaik dengan teknologi inseminasi buatan pada tahun 1947 oleh Profesor Hansett dari Universitas Liege, Belgia. Teknologi inseminasi buatan menjadi salah satu faktor penting dalam pengembangan Sapi Belgia karena dengan teknologi IB ini dapat dilakukan pembibitan sapi secara konsisten dan uniform.



Melalui proses hasil kawin silang, pembibitan selektif / "selective breeding" dan evolusi --- bukan anomali, bukan GMO, bukan rekayasa genetika atau "genetic enginering". Dari sejarahnya terlihat bahwa proses lahirnya jenis sapi Belgia tidak berbeda dengan sapi Brangus atau sapi peranakan Ongole. Perbedaannya dengan kawin silang di Indonesia, kegiatan kawin silang dilakukan secara acak, tanpa formula, tanpa pemahaman ilmu genetika dan tanpa keseragaman. Akibatnya justru terjadi penurunan mutu sapi lokal.

Setelah mengalami evolusi selama dua puluh tahun, pada International Cattle Exhibition di Hanover pada 1972, Belgia secara resmi memperkenalkan jenis sapi Belgian Blue/ Blanc-Bleu Belge sebagai jenis sapi baru. Pada tahun 1973, Belgia secara resmi membentuk Belgian Blue Herd Book atau organisasi yang mengawasi pengembangan sapi Belgia, khususnya dalam penentuan seleksi sapi terbaik, pembibitan dan pedigree. Pada tahun ini juga, Departemen Pertanian Belgia membentuk Centre for Cattle Breeding di Ciney yang khusus mempelajari dan memilih sapi Belgia jantan dan betina yang muda untuk disiapkan ke dalam program inseminasi buatan.

​Belgian Blue Herd Book dewasa ini menjadi rujukan utama bagi peternak, akademisi dan publik dalam mencari informasi tentang sapi Belgia. Belgian Blue Herd Book menentukan standar sapi Belgia yang antara lain mencakup standar kepala, leher, bahu, punggung, dada, paha, kaki, ekor, dan kemampuan berjalan. Informasi lengkap tentang sapi Belgia atau Belgian Blue / Blanc-Bleu Belge dapat dilihat di http://www.hbbbb.org/accueil_en.htm

Training

SEJARAH PEMBIBITAN SAPI BELGIA / BLANC-BLEU BELGE

LEMBU BIRU

PIONIR PEMBIBITAN SAPI BELGIA DI INDONESIA 

bottom of page